Tahukan Anda? Hidup Tanpa Kehidupan adalah Kematian

 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ﴿

Semua tahu hidup adalah sebuah rangkaian perjalanan, dan semua tahu hidup akan berakhir dengan kematian, namun tahukah anda bahwa hidup seharusnya menjadi kehidupan. Sebab hidup tanpa kehidupan adalah kematian.

Hidup Tanpa Kehidupan adalah Kematian

Dunia dan akhirat adalah kehidupan yang di antara keduanya dipisah oleh dinding tinggi yang disebut kematian. Kehidupan di dunia adalah sementara dengan waktu jatah usia hanya sehasta, sementara kehidupan akhirat adalah kehidupan abadi, kenapa akhirat adalah kehidupan abadi, sebab manusia diciptakan dan berasal dari Yang Maha Abadi sekaligus pemilik keabadian.

Bagi mereka yang memiliki kesadaran, kehidupan di dunia akan dilewati dengan penuh kesabaran, perjuangan dan pengorbanan, ia tak akan berhenti berjuang menegakkan kebenaran, sebab ia tahu seluruh kemampuan, kapasitas kecerdasan, kedudukan dan jabatan yang dianugrahkan padanya, hanyalah semata-mata titipan saja, sehingga ia terus menerus berupaya untuk mewujudkan rasa syukur atas segala pemberian Tuhannya dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran.

Sebaliknya bagi mereka yang tidak merindukan akhirat sebagai kampung halaman, hidup di dunia hanya berfoya-foya, memenuhkan dorongan nafsu, dan melupakan keberadaan Tuhan sebagai penciptanya, ia tak peduli halal haram, ia tidak memiliki kepekaan terhadap sesama insan, dan ia lupa bahwa pada saat dan waktu yang tidak pernah ia duga, kematian akan menjemputnya tanpa pemberitahuan.

Hidup di dunia adalah perjalanan menuju kematian yang hanya akan disinggahi sebentar saja. yang selanjutnya akan diteruskan dengan kehidupan di akhirat. Karena hidup di dunia hanyalah persinggahan sebentar saja, seyogyanya orang mukmin mempersiapkan bekal yang cukup untuk menempuh perjalanan kehidupan kedua yaitu kehidupan di akhirat.

Kehidupan di akhirat seperti yang berkali-kali dijelaskan dalam Al-Qur'an adalah kehidupan yang penuh keabadian. Allah menyiapkan surga yang bertingkat-tingkat yang diperuntukkan bagi hamba-Nya yang penuh ketaatan dan kepatuhan sesuai dengan keluh kesah selama hidupnya di dunia. Allah juga menyiapkan neraka yang bertingkat-tingkat untuk hamba-Nya yang tidak memiliki kepatuhan dan ketaatan terhadap perintah-Nya.

Allah berkali-kali menjelaskan tentang kehidupan di akhirat sebagai kehidupan yang kekal, abadi, lebih baik dan muara terakhir perjalanan kehidupan manusia di semesta raya.  Allah berkali-kali menjelaskan sebab Allah sangat tahu terhadap kepandaian manusia mengingkari dan menafyikan informasi yang disampaikan Allah. Saking sayangnya Allah kepada manusia, Allah berkali-kali menurunkan para Nabi dan Rasul sebagai pemandu perjalanan menuju keabadian-Nya.  Namun berkali-kali pula manusia melakukan pengingkaran bahkan membunuh para utusan Allah dengan cara yang keji dan kejam.

Hidup adalah perjalanan. Manusia diberi jatah umur sesuai dengan rata-rata umur Rasul yang diturunkan Allah pada manusia. Jika Baginda Rasulullah SAW berumur 63 tahun, maka rata-rata umur manusia sekarang kurang lebih seperti itu.  Dan Allah sudah memberikan informasi tentang hukum waktu yang akan diberlakukan di surga dan neraka nanti.  1 hari di akhirat sama dengan seribu hari di dunia, sebab hukum waktu di dimensi kehidupan dunia berbeda dengan hukum waktu di akhirat kelak.

Hidup adalah perjalanan panjang manusia menuju keabadian. Jadi bersiap-siaplah untuk singgah hanya sebentar dan mencicipi pahit dan sakitnya kematian yang memutuskan ikatan kesenangan dan kenikmatan dunia.

Menikmati secangkir kopi menjadi salah satu rutinitas dari aktivitas kehidupan sehari-hari.

Walloohu a'lam bishshowwaab


Bandung, 03 Januari 2016
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url