3 Golongan yang Selamat sampai di Surga

mereka yang masuk ke surga

Oleh: Kamal Taufik

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Ada tiga golongan yang selamat sampai di surga. Golongan yang pertama, selamat masuk ke surga tapi tidak mendapatkan kavling rumah. Dia bisa tinggal di kebun atau di taman umum, makanannya sebatas yang tersedia di taman. Punya kesempatan untuk dilayani oleh wanita penghuni surga yang bertugas di taman. Orang-orang seperti ini adalah orang yang amalnya tidak cukup untuk memperoleh rumah tinggal di surga, Uniknya mereka tidak sedikit pun punya kesalahan alias tidak bersalah. Nasibnya seperti gelandangan. Golongan ini telah dido'akan oleh ibu Asyiah (isteri fir'aun) agar dibuatkan rumah, dan Allah mengabulkannya.

Golongan yang kedua, mereka mendapatkan rumah beserta seluruh fasilitasnya. Rumah bagus, makanan berlimpah, punya isteri-isteri dan pelayan-pelayan yang cantik, namun sayangnya Allah mencabut ni'mat semua yang dia punya, sehingga semua kenikmatan itu berasa hambar. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia punya tujuan dalam beribadah yaitu hanya untuk mendapatkan surga. Mereka tidak punya kesalahan, alias tidak melakukan pelanggaran terhadap ajaran. Hanya saja mereka tidak mendambakan pemilik surga.

Golongan yang ketiga, adalah orang yang meraih surga yang Allah janjikan. 99 persen ni'mat yang mereka rasakan. Rumahnya memiliki atap yang tinggi setiap lantainya. Cukup untuk bisa bermain layangan. Pintunya luar biasa besar, namun ketika terbuka seperti ringan dan tak bersuara. Rumah itu juga terdiri dari bangunan setinggi 40 lantai dengan kondisi yang serupa keindahannya. Setiap lantai ada seorang isteri yang cantik dan sejumlah pelayan yang juga cantik.

Gambaran Syurga

Semuanya boleh dinikmati. Batas ujung rumah adalah batas ufuk ketika kita bikin gambar pemandangan saat kita masih di SD. Di belakang rumah ada gunung dengan kebun buah. Dari gunung, mengalir sungai yang ujungnya ada di depan rumah. Muara sungai terpecah menjadi beberapa aliran, tiap aliran mengalirkan minuman yang enak. Di pinggirnya berjejer gelas dan para pelayan. Di depan rumah terhampar kebun buah dan bunga. Buahnya ketika dipetik, segera muncul buah yang baru. Posisi buah setinggi jangkauan tangan.

Seperti gambaran yang diberikan dalam Al-Qur'an, di depan rumah terhampar jalan raya yang tersusun dari batu mulia. Jarak satu rumah dengan rumah lainnya sangat jauh. Namun kita bisa berjalan berkunjung ke kediaman orang tua, rumah saudara atau teman hanya dalam hitungan kejapan mata. Dalam hitungan sekian tahun sekali diadakan jamuan dan pertemuan yang dihadiri oleh Allah. Akan ada kesempatan Allah memberi hadiah yang nilai yang keni'matannya akan menutupi keni'matan surga.

Wallohu 'alam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url