Bahkan Air Susu Ibu pun Tercipta dari Darah dan Kotoran

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Tak selamanya keburukan akan terus tetap menjadi keburukan, sebab semua mahluk diciptakan dengan membawa potensi keburukan dan kebaikan. Bahkan air susu ibu pun tercipta dari darah dan kotoran. Juga syetan sebagai mahluk terburuk sekalipun, memiliki sisi baik yang melahirkan hamba-hamba Allah terbaik yang memiliki keikhlasan yang tinggi kepada Allah.

Bahkan Air Susu Ibu pun Tercipta dari Darah dan Kotoran

Tak selamanya nilai-nilai kebaikan akan mendapat jempol kerdihoan dari Allah, sebab tak memiliki ruh keikhlasan ketika kebaikan itu dilakukan. Boleh jadi kebaikan yang dilakukan oleh seseorang menjadi bermakna dan sangat penting bagi seseorang, namun tidak ketika ridlo Allah tidak didapatkan ketika ruh keikhlasan dan nilai-nilai kesadaran tidak menjadi penopang dan penyangganya.

Tak selamanya kejahatan dan kerusakan yang dilakukan oleh manusia akan terus terjadi di muka bumi dan merusak keseimbangan peradaban kehidupan. Sebab, sejarah kemanusiaan diwarnai oleh generasi yang timbul tenggelam, munculnya generasi baru yang lebih baik akan menggantikan generasi buruk yang hilang dan dibinasakan Allah, seperti kisah-kisah dalam Al Qur’an ketika mengisahkan riwayat dan kehebatan generasi masa silam yang akhirnya dibinasakan karena selalu berbuat kerusakan.

Tak selamanya manusia merasakan kenikmatan hidup di bumi, sebab akan terjadi kehancuran sesuai dengan kehendak Tuhan. Boleh jadi manusia melakukan pengingkaran sejadi-jadinya dengan menjadi pengkhianat ketika ia pertama kali diciptakan di dimensi masa silam. Bahkan Allah akan melakukan pembalasan terhadap manusia yang membuat kerusakan di muka bumi, Allah akan membuat perhitungan di akhirat secermat-cermatnya terhadap semua amal perbuatan manusia ketika ia hidup di dunia.

Tak selamanya Allah memiliki kecenderungan terhadap sunnatullah, hukum alam yang Dia ciptakan, sebab Dia memiliki kemutlakan dan hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat oleh apa pun dan oleh siapa pun. Dia-lah yang menciptakan hukum sebab akibat, Dia pulalah yang merubahnya, menghapusnya dan mengaturnya, dan Allah tak terikat oleh sunnatullah yang Dia ciptakan. Dia tak terikat oleh sebab, juga tak terikat oleh akibat. Allah adalah Al-Qoyyuum, Maha Tegak dan Maha Mandiri.

Walloohu a’lam bishshowwaab – hanya Allah saja pemegang hak cipta kebenaran

Palangkaraya, 24 Januari 2016
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url